Say, "Bye"

Kak Tika, keponakanku, Nadia, dan adik sepupuku, Theo, akhirnya terbang menuju Papua tempat tinggal mereka sebenarnya setelah hampir sebulan berada di Makassar. Jarak antara Makassar dan Papua terpisah beribu-ribu mil jauhnya. Aku berinisiatif mengantar mereka kebandara bareng ortu dan nenek. Karena aku gak bakal tau kapan bisa bertemu mereka kembali.

Well, aku salah satu orang yang paling tidak menyukai yang namanya ‘perpisahan’. tapi itu pasti terjadi. Setiap pertemuan, cepat atau lambat kata perpisahan pasti akan terucap. Entah dengan rasa sedih, dengan berpura-pura bahagia dan sok tegar, atau karena keadaan yang mengharuskannya.

Setiap perpisahan itu terjadi , aku selalu merasa kehilangan, merasa sedih, dan akan sulit kembali beradaptasi tanpa kehadiran orang tersebut. Tanpa suaranya, tanpa tawanya, tanpa semua-muanya dari mereka yang pernah hadir dan pergi lagi.

Terkadang aku berpikir, aku tidak ingin bertemu siapapun, tidak ingin mengenal apapun, karena aku tau… dia akan pergi. Membuatku kembali berusaha menjalani hidup tanpa kehadirannya. Aku benci perubahan seperti ini. Orang baru hadir, sedangkan orang lama pergi sementara aku masih membutuhkan mereka.

Betapa sulit hal itu bisa diterima.
READ MORE...


up