Tampilkan postingan dengan label Movie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Movie. Tampilkan semua postingan

Kal Ho Naa Ho; Pengorbanan Cinta


Malam ini aku menangis untuk satu film India yang entah sudah berapa kali aku nonton, Kal Ho Naa Ho –mungkin hari esok tidak ada lagi. Aku menangis terharu, menangis bahagia, sekaligus menangis karena sedih. Akting Shah Rukh Khan dalam film ini benar-benar membuatku terenyuh. Aku suka banget akting SRK di film ini. Hwah… semakin tua semakin ganteng aja. Hahaha…

Naina (Pretty Zinta) seorang gadis kesepian yang memendam amarah di dalam hatinya. Ia merasa dunia tidak adil padanya, ayahnya meninggal karena bunuh diri di saat Naina membutuhkannya, Jennifer (ibunya) dan Lajjo (neneknya) selalu saja bertengkar dan membuat hari-harinya berantakan, Restoran yang dikelola oleh Jennifer terancam bangkrut, belum lagi masalah adiknya perempuannya –Gia- yang dibenci nenek. Semua itu membuatnya muak. Naina bahkan sudah lupa bagaimana caranya tersenyum.


Sampai Aman (Shah Rukh Khan) datang dan mengubah hidupnya 180 derajat. Aman seorang pria ceria, datang sebagai tetangga Naina dan segera mengubah segalanya dengan keriangannya dan semangat dalam hidup. Dialah yang memiliki andil besar dalam melukis senyum indah di bibir Naina.
Aku suka banget lihat SRK dari samping

Naina jatuh cinta kepada Aman. Begitu pun Aman. Tapi ia berusaha menutupinya dan menolak cinta Naina. Tidak. Itu tidak mungkin terjadi. Karena Aman tau, umurnya tidak akan lama lagi. Penyakit jantungnya sudah semakin parah.

Sementara di sisi lain, Rohit (Saif Ali Khan) –sahabat Naina- ternyata menaruh hati kepada Naina, ia meminta Aman untuk membantunya. Aman menyetujuinya, berusaha sekuat tenaga agar Naina melupakannya dan beralih mencintai Rohit, ia mengesampingkan patah hati yang ia rasakan, ia hanya ingin melihat Naina bahagia, dan menurutnya, Naina akan bahagia bersama Rohit. Well, Aman berhasil. Naina menikah dengan Rohit.

Aku sedih saat Aman berbohong kalau ia menikah dengan Priya (Dokter pribadinya) agar membuat Naina patah hati.

Aku terharu saat Aman membaca diary Rohit yang berisi rasa kagum, rasa ingin memiliki, dan rasa cinta yang teramat dalam yang diungkapkannya kepada Naina di saat Naina berlari pergi. Naina berbalik dan berlari memeluk Rohit. Padahal apa yang diucapkan Aman sama sekali tidak ada di diary itu. Itu adalah kata hatinya.

Aku sedih, terharu, dan bahagia sewaktu Aman bilang, “Berjanjilah, kini dia bisa jadi milikmu, tapi di kehidupan mendatang, Naina adalah milikku.”
Itu kalimat yang Aman ucapkan kepada Rohit, yang juga disaksikan Naina dengan tangis dari kaca kecil pintu kamar dimana Aman menghembuskan napas terakhirnya.


I : Kau mencintainya kan?
A : Siapa bu? Aku tidak mencintainya Bu. Aku tidak mencintai Naina.
I : kapan Ibu bilang Naina?
A : AKU TIDAK MENCINTAI NAINA!!
I : Kau tidak bisa berbohong pada Ibu, Aman. Tidak bisa.
A : Bagaimana aku bisa berterus terang kepada Naina, kalau kepada Ibu saja kau tidak bisa mengatakannya? Apa aku harus bilang kalau untuk pertama kali hati ini merasakan cinta? Apa aku harus bilang kalau untuk pertama kali jantung ini bernapas untuk cinta. aku jatuh cinta padanya ibu. Cinta memang sungguh menenangkan. Tapi tetap saja, jantungku
tidak kuat, Bu. Jantungku lemah. Apa aku harus bilang kalau Priya bukan istriku tetapi dia adalah Dokter yang merawatku siang-malam hanya untuk memastikan keadaanku dalam kondisi baik-baik saja? Apa aku harus bilang kalau aku akan… akan… Aku sekarat, Ibu.
I = Ibu; A = Aman. Ini percakapan mereka sesaat setelah Naina pergi dari rumah Aman saat ia hendak menyatakan cintanya kepada Aman.

Oh my God, ini adegan yang benar-benar… entahlah, aku hanya tidak bisa membayangkan bagaimana Aman berusaha keras untuk tidak mematahkan hati Naina lebih dalam. Dia akan menjadi teman terbaik Naina yang pernah ada. Dia akan selalu berada di samping Naina, kapanpun Naina membutuhkannya. Begitulah caranya mencintai Naina. Whatalovelydeepstory.
READ MORE...

Bridewars; perang antar sahabat


Bridewars… Bride = pengantin… dan wars = perang. Jadi artinya apa sodara-sodara… yup dua orang pengantin yang berperang, padalah mereka sudah bersahabat sejak 20 tahun yang lalu. Well, semua orang, khususnya cewek, pasti pengen tampil sempurna dan dicap sebagai pengantin tercantik yang pernah ada, begitu pun Emma (Anna hathway) dan Liv (Kate Hudson). Sampai-sampai mereka gak sadar, hal itulah yang akan memecah hubungan mereka.


Semua berawal dari impian masa kecil mereka, menikah di The Plaza pada bulan Juni. Setelah semua kekasih melamar mereka masing-masing, mereka pun datang ke Marion St. Claire, Wedding Organizer yang terkenal dan favourite mereka. Well, disinilah masalah itu terjadi, mereka menandatangani kontrak jadwal pernikahan yang sama, 6 Juni.

Liv dan Emma bersahabat

Tidak ada satu pun diantara mereka yang mau mengalah, semua mementingkan ego masing-masing, sehingga terjadilah permusuhan.

Liv menukar warna kulit Emma yang semula sewarna dengan madu tetapi menjadi cokelat kemerahan.Sedangkan Emma menukar pewarna rambut yang ingin dipakai oleh Liv menjadi warna biru.


Pokoknya mereka akan berusaha untuk menjatuhkan lawan masing-masing. Hingga akhirnya mereka sadar, keduanya merindukan masing-masing.

Ceritanya simpel, tapi makna yang terkandung di dalam film ini membuatku terenyuh, SAHABAT. Aku sampai nangis waktu mereka berantem dengan pakaian pengantin dan di hadapan para undangan dan Emma bilang, “sudah cukup. Aku tidak mau lagi. Aku tidak mau bertengkar denganmu lagi.” Liv lalu baring di samping Emma, dia juga sudah lelah berantem dengan sahabat terbaiknya itu.
Emma dan Liv menjadi pengantin

Aku senang banget pas endingnya, sewaktu Emma dan Liv bercerita kalau mereka hamil dan anak mereka akan lahir pada tanggal yang sama, 3 Maret. Well, meski hubungan persahabatan mereka sempat terguncang, tapi akhirnya itu justru malah memperkuat ikatan persahabatan mereka lagi. I loved that.
READ MORE...

Kill Bill; Perempuan, Dendam, dan Darah


Busyet dah nih film… gak tau yah mau bilang apa, keren, gokil, sadis, campur-campur deh. Awal nonton karena aku gak bisa tidur, aku nyalain tv, siapa tau bisa tidur, eh… pas sampai di salah satu chanel bioskop Indonesia, aku lihat adegan dua orang wanita yang berkelahi sampai berdarah-darah, dan aku sama sekali tidak bisa tidur setelah itu.

Film yang mengisahkan tentang aksi balas dendam dari The Bride/Black Mamba yang diperankan oleh Uma Thurman karena pesta pernikahannya gagal dan calon suami dan teman-temannya yang ada di kapel waktu itu meninggal.



Pokoknya aku salut banget sama Black Mamba ini. Dia seorang wanita yang kuat, tangguh, pantang menyerah, dan cantik. Ia bisa menaklukkan semua orang yang pernah melukainya dulu. Mulai dari memotong kepala seorang kepala mafia di jepang, dan semua anak buahnya tanpa lelah. Staminanya kuat banget deh sekaligus sadis. di sinilah banyak darah yang berceceran, tangan dan kaki terpotong-potong… mengerikan sekaligus mengagumkan.

Saat dia dikubur hidup-hidup dengan tangan dan kaki terikat, ia bisa bertahan dan dengan sabar memukul peti hingga terbelah dan keluar dari tanah. Gokilll.

Sampai akhirnya dia bisa membunuh Bill setelah perkelahian terlebih dahulu dengannya dengan menggunakan jurus… aduh apa sih namanya… lupa… pokoknya yang menotok lima bagian tubuh yang sensitive. Siapa yang kena totok itu, kalau dia melangkah lima langkah, jantungnya bakal pecah dan mati di tempat.

Well, jujur, aku suka film ini, melihat kegigihan dari perjuangan The Black Mamba untuk mencapai tujuannya. Yang aku gak sukanya, niatnya yang untuk balas dendam. Banyak orang yang terbunuh karena dendam itu. Seandainya ia bisa melupaka dendamnya dan hidup bahagia bersama Bill yang ternyata juga masih mencintainya…
Well, kalau begitu, film Kill Bill gak bakal ada dong!
READ MORE...

The Chronicles of Narnie: Prince Caspian


Hwah… aku memang paling suka nonton film yang ‘beginian’… ehem… maksudnya yang bergenre fantasy dan petualangan. Memberi perasaan baru, memberi pengalaman baru, dan memberi rasa baru. Hwaaaah… Edmund ganteng banget sih. Dari film Narnia Singa, Penyihir, dan Jubah pun aku juga udah kesemsem berat dengan yang bernama asli Skandar Keynes.


The Chronicles of Narnia: Prince Caspian adalah satu tahun di dunia manusia sejak Singa, Penyihir, dan Jubah, tapi 1300 tahun di negeri Narnia. Dan selama 1300 tahun itu, Narnia sudah tidak menjadi negeri yang tentram seperti dulu lagi, Narnia mati. Well, film ini diangkat dari buku karangan C. S. Lewis yang diproduksi oleh Walt Disney Pictures yang bercerita tentang seorang pangeran bernama Caspian di negeri Telemarine. Ia terancam oleh usaha pembunuhan yang dilakukan oleh pamannya sendiri, Miraz. Untung saja ada gurunya, Prof. Cornelius, yang menyuruhnya melarikan diri ke hutan. Tapi tetap saja, Miraz mengutus beberapa prajurit untuk mengejar Caspian.



Di tengah jalan, Caspian jatuh dari kuda dan terdampar di tengah-tengah hutan, tempat salah satu sarang orang Narnia. Karena keadaanya yang mendesak, ia teringat dengan perkataan Prof. Cornelius agar menggunakan terompet yang diberikan ketika terdesak. Dan terompet itulah yang memanggil keempat pensieve bersaudara – Peter, Susan, Edmund, dan Lucy- yang tengah berada di stasiun kereta api di inggris. Merekalah yang akan membantu Prince Caspian untuk merebut kerajaannya kembali.

Well, very well. Aku suka banget efek-efeknya. Apalagi saat keempat pensieve bersaudara berada di stasiun kereta untuk menuju ke sekolahnya tetapi tiba-tiba –dengan efek yang sangat mengagumkan- berubah menjadi desa Narnia. Efek ketika pohonnya bisa gerak dan berjalan, well… bisa dilihat juga di Lord of the Ring sih.

Ada cerita menegangkan, ada juga cerita cinta antara si Caspian dengan Susan. Well, walaupun umur mereka berbeda 1300 tahun. Tapi tetap aja… ciuit…

Dan ada juga cerita yang mengharukan. Terlebih ketika perang terjadi di istana Telemarine. Mereka, warga Narnia yang terjebak karena pintu gerbangnya sudah tertutup tetap tidak gentar dan terus meneriakkan, “Demi Aslan.” Sangat mengharukan… I love it.



READ MORE...

J. K. Rowling


Joanna Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J. K. Rowling adalah seorang pengarang buku satu seri novel fantasi yang kini tengah mendunia, Harry Potter, lahir pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris.

Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller" setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya. Kemudian, saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000, seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.



Wanita yang pernah bersekolah di Universitas Exeter jurusan sastra prancis ini memiliki seorang putri yang bernama Jessica dari perkawinan pertamanya. Siapa yang bisa menyangka, hidup Rowling dulu begitu miskin dan serba kekurangan kini menjadi seorang novelist terkaya?

Pada bulan Desember 2001, Rowling pun menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Ia memiliki dua malaikat kecil dari perkawinan keduanya ini, masing-masing laki-laki dan perempuan.

Rowling menjadi sangat beruntung, setelah keseluruhan edisi bukunya diproduksi dalam bentuk layar lebar. Dan keseluruhannya merengkuh kesuksesan yang luar biasa. Siapa yang bisa menyangka, cita-citanya semasa kecil yang ingin menjadi seorang penulis bisa terwujud sebegini terkenalnya hanya karena kereta yang ditumpanginya mogok sekitar empat jam, dan saat itulah ide tentang Harry Potter muncul di benaknya.
READ MORE...

Titanic, Film Ter-romantis


Siapa yang tidak kenal dengan film Titanic? Film box office yang memenangkan 11 penghargaan Academy Awards tahun 1998. Film produksi tahun 1997 yang diedarkan oleh Paramount Pictures dan 20th Century Fox mengambil tema tenggelamnya RSM Titanic pada pelayaran perdananya. Film yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio dan Kate Winslet ini menjadi film box office terbesar dalam sejarah perfilman. Dan juga menjadi film ter-romantis ever after, menurut aku.

Kata mutiara dari film ini:

"Nothing on earth could come between them" atau dalam bahasa Indonesia berarti "tiada sesuatu pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka"


Dan juga film yang paling menguras air mata. Entahlah… setiap kali aku menonton film ini, setiap kali itu pula lah aku menangis. Aku terbayang-bayang pada peristiwa tenggelamnya RSM Titanic tahun 1912 lalu. Apa seperti itu kejadiannya? Atau lebih parahkah? Membayangkannya sekarang saja membuat mataku berkaca-kaca. Bagaimana kalau aku yang berada di posisi mereka?

Well, terlepas dari itu semua, kisah cinta Jack dan Rose benar-benar membiusku. Aku kepengen punya kekasih kayak Jack, yang membuat hidup Rose lebih bermakna dan berwarna, yang mengajarkan Rose cara menikmati hidup, terlebih… cara mencintai dengan tulus, jujur, dan apa adanya. Um…. So sweet….

Bahkan Jack rela mati demi menyelamatkan nyawa Rose. Ingat, saat Jack membantu Rose naik di atas salah satu potongan kapal? Jack rela tetap berada di lautan yang dingin itu karena potongan kapal tidak dapat memuat mereka berdua. Kalau cowoknya kayak Jack sih, aku juga bakal rela lompat dari kanopi agar bisa terus bersama dengan Jack.

Well, entah sudah berapa ratus kalinya aku nonton film ini, yang jelas aku tidak akan pernah bosan, dan mungkin… aku akan masih terus termehek-mehek.
READ MORE...

Twilight


Twilight merupakan kisah romantis modern antara seorang gadis dan vampire.

"Tentang tiga hal aku benar-benar yakin:
Pertama, Edward seorang vampir.
Kedua, ada sebagian dirinya-- dan aku tak tahu seberapa dominan bagian itu-- yang haus akan darahku.
Dan ketiga, aku mencintainya. Dan cintaku padanya teramat dalam dan tanpa syarat."

Bella Swan (Kristen Stewart) berbeda dengan gadis lainnya, tidak pernah bergaul dengan teman sekolahnya di SMA Phoenix, penyendiri, dan suka berada di dunianya sendiri. Saat ibunya menikah lagi, Bella memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya (Charlie) di kota kecil Forks, Washington. Ia tidak berharap ada banyak perubahan di dalam dirinya. Tetapi ketika ia bertemu dengan Edward Cullen (Robert Pattison) yang misterius dan tampan, ia merasakan suatu perasaan yang aneh, suatu penyakit, yang apabila sudah terjangkit, kita enggan untuk menyembuhkannya, cinta.

Edward bukan orang biasa yang ia pernah temui. Edward adalah seorang vampire, namun tidak memiliki taring dan seorang vegetarian – mereka ( Edward dan keluarganya) menyebutnya begitu karena tidak mengisap darah manusia. Bagi Edward, Bella adalah gadis yang selama ini ia tunggu sebagai belahan jiwanya.


Well, Mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Namun semakin dekat hubungan mereka – semakin berat usaha Edward untuk mengontrol dirinya. Apa yang akan dilakukan oleh Edward dan Bella saat sekelompok vampir baru lainnya - James (Cam Gigandet), Laurent (Edi Gathegi) dan Victoria (Rachelle Lafevre) – hadir dan mengancam hidup mereka?

Ini adalah kisah cinta terlarang. Dan seperti cinta terlarang lainnya, cinta ini tak mengenal jalan kembali, selain menjadi hidup dan sekaligus mati pada saat yang sama.
Mau ebook gratisnya? Klik disini untuk yang berbahasa indonesia.

Jenis Film :
Action/drama
Produser :
Mark Morgan, Greg Mooradian, Wyck Gofrey
Produksi :
Summit Entertainment
Homepage :
http://www.twilightthemovie.com/
Durasi :
120 Min


Cast & Crew
Pemain :
Kristen Stewart
Robert Pattinson
Billy Burke
Peter Facinelli
Elizabeth Reaser
Sutradara :
Catherine Hardwicke
Penulis :
Melissa Rosenberg
READ MORE...

Harry Potter and The Half-Blood Prince


Akhirnya… akhirnya… akhirnya… film yang sudah aku tunggu2 sejak lama tayang juga di bioskop Indonesia. Apalagi kalau bukan Harry Potter and the Half-Blood Prince. Bela-belain nonton pada tayangan perdana, untung aja tiketnya gak kehabisan. Well, film ini bercerita tentang tahun ke-6 Harry bersekolah di Hogwarts dan segala macam petualangan2 seru yang terjadi di dalamnya. Harry (Daniel Radcliffe) terlihat lebih, lebih dewasa, dan lebih ‘cowok’ di film ini. Mmm… I love it.

Aku suka openingnya. Sewaktu para death eater terbang di negeri para muggle. Aku suka efek dan teknik pengambilan gambarnya. Tapi aku benci saat Harry merayu pelayan kulit hitam sewaktu membaca Koran di sebuah kafe. Huff… *jealous*

Aku suka sewaktu Ron menyebut nama Hermoeni sewaktu di sakit. Rasanya pasti sangat menakjubkan kalau orang yang kita sukai menyebut nama kita, right?

Aku suka sewaktu Ginny menyuruh Harry menutup matanya dan menciumnya. Rasanya pasti deg-deg ser tuh…

Aku suka sewaktu Hermoine menangis di pundak Harry. Pengeeeeeeen….

Aku suka sewaktu Ron berhasil menghalau semua bola agar tidak masuk ke gawangnya pada pertandingan quiditch. Well, aku tidak menganggap Ron terlalu ganteng, tapi… melihat gayanya waktu itu, aku merasa dia cukup cool.

Aku suka sewaktu Hermoine membisikkan mantra confundus (kalo tidak salah) agar gawang Cormuc bisa kebobolan.

Aku juga suka sewaktu Harry menolong Ginny dan berusaha melindunginya dari serangan para death eater.

Kenapa sih Dumbledore harus mati??? Kita kehilangan wise man… aku sempat nangis sewaktu Dumbledore tetap berusaha menyelamatkan Harry dari zombie air yang berusaha untuk membunuhnya, padahal dirinya sendiri lemah karena habis menegak racun.

Kok aku lihat-lihat… aku rasa-rasa… aku raba-raba… Draco mirip yah ama hritik roshan. Tau gak hritik roshan? Itu tuh aktor bollywood Koi Mil gaya…

:)lucu banget waktu Lavender memanggil Ron dengan panggilan “my won won”, hehehehe… lucu aja dengarnya.

Yang paling aku sebelin di film ini, eh… horcrux yang Harry dapat ternyata palsu, padahal Dumbledore udah capek-capek minum tuh racun…

Saat film telah habis diputar, satu hal yang aku ucapkan dalam hati dan aku sangat mensyukurinya, “Untung saja aku dah baca buku yang ke-7nya.”

NB: Rasanya pengen cepat nonton Harry Potter 7 nih, tapi kalo dipikir2, aku gak mau jg Harry Potter the series abis *dilema*
READ MORE...

My Lovely Vampire ^_^




Si Edward memang akhir2 ini mengusik mimpiQ. See, aQ bahkan tidak bisa tidur sampai sekarang karena terus saja membayangkan wajah super gantengnya yang haus darah. Sejak melihat poster film Twilight yang di atasnya bertuliskan coming soon di 21 pas selesai nonton The Mist bareng Echa dan Didi, aQ langsung menetapkan hatiku untuk HARUS-KUDU’-WAJIB nonton tuh film. aQ penasaran aja, segimana romantisnya sih kisah cinta si Vampir Edward dengan gadis biasa yang tertutup yang benama Isabella Swan.


Masih kenal Cedri Diggory yang main di film Harry Potter and The Goblet of Fire kan? Itu dia si Edward atau aslinya Robert Pattinson.
Hnm… tuh film benar-benar bikin aQ terhipnotis.
Betapa besar rasa cinta Edward dan usahanya untuk melindungi bella dari si James gila itu.
Hnm… mau… mau… mau….

Kalau vampirnya seperti Edward sih… well, aQ rela digigit…
HOHOHOHOHO )


Masih tergambar jelas bagaimana Edward berusaha sekuat tenaga untuk menjaga bella dari james. aQ jg masih ingat dengan kata-katanya yang bilang kalau dia akan melakukan segala cara agar bisa melindungi bella. Sampai-sampai harus melibatkan keluarga besar Vampirnya.
aQ terharu banget waktu bokapx Edward bilang, “Bella adalah pacar Edward. Itu berarti dia bagian dari keluarga kita. Dan kita harus melindungi keluarga.”
See, seorang vampire berbicara seperti itu…
Sepertinya pepatah yang bilang don’t judge the book by its cover berlaku deh di sini.

See, di ruang bioskop yang gelap itu airmataQ menetes. Dan lebih deras lagi saat melihat Edward berusaha keras menolong bella yang baru aja digigit ama si James gila itu.

aQ tau, Edward gak mau kalau bella jadi vampire seperti dirinya. Dia hanya gak mau melihat bella menjadi seorang monster yang haus darah, meski kenyataannya bella sangat menginginkan hal itu.

Tp kata-kata Edward yang memacu airmata ini semakin deras saat dia bilang dengan lantang, “Aku akan hilangkan rasa sakit itu.”
Edward bilang itu berkali2 kepada bella saat bella merintih kesakitan… yang langsung membuatku merasa…
Well, aku jatuh cinta…
It’s true…
aQ jatuh cinta dengan vampire

Edward selalu bilang kalau dia adalah monster yang seharusnya dijauhi... tp aQ setuju dengan bella yang tetap akan mencintai Edward apapun Edward itu… kenapa?? Karena jauh di lubuk hati Edward, ia memiliki sebuah hati yang lembut, penuh perhatian, dan cinta.
Wuih…. So sweeeeeeeet 
Well, gampang aja untuk mengetahui seberapa besar cinta Edward…
Selama dia tidak mengisap darah bella… selama itu lah dia mencintainya…

Mungkin aQ gila… tp kalau dipikir2, aQ lebih memilih menyayangi seorang vampire daripada seorang spiderman, superman, atau pun batman.
Vampire jg kuat kok, bisa manjat kayak spiderman, bisa romantis kayak superman, tp cuman vampire yang tubuhnya berkilau seperti berlian kalau terkena sinar matahari.
See, Edward begitu indah…
See, aQ suka banget sama Edward
See, aQ jatuh cinta sama tuh vampire
READ MORE...

Dhidie, aQ, dan Echa ^_^

aQ dhidi, dan Echa nonton The Mist di M'tos tadi malam. sumpah, aQ senang banget bisa ketemu mereka lagi, secara... udah lama gak ketemu... kangen booo...

kita ketemu dengan niat yang tulus untuk ditraktir dhidi yang ulang tahunnya tgl 10 kemaren. dan jadilah kita bertiga duduk sejajar dan memusatkan seluruh jiwa dan raga untuk menonton The Mist itu.

well, filmnya cukup menegangkan buatku. dari dulu aku memang suka film yang memacu adrenalin, walaupun takutnya memang... hnm... takut. but, you know? aQ nangis... again. ya... aku nangis nonton tuh film, sama kayak aQ nangis sewaktu nonton film spiderman 3, kung fu panda, dan harry potter and the goblet of fire. bahkan sampai sekarang aku masih teutep aja nangis kalau nonton film Titanic yang entah sudah keberapa juta kalinya ku tonton.
aQ cengeng....???? aQ nggak tau. aku cuman suka aja melibatkan seluruh perasaan sedih, marah, senangku saat nonton film dan membayangkan jika aku yang mengalaminya.


but well, aku benci banget sama endingnya The Mist. ending yang penuh dengan penyesalan. yang akan selalu mengingatkan tentang besarnya penyesalanku karena tidak menahan makhluk adamQ itu untuk tidak pergi.
aku masih ingat, saat dimana aQ hanya diam menatap kepergiannya. aku masih ingat ketika punggungnya bergerak menjauh... dan aku masih ingat... betapa menyakitkannya hal itu. dan film itu yang mengingatkanku...
yeah... aku kepengin banget mencekik leher makhluk adam itu karena telah berhasil membuatku semenyesal ini sekarang.

aku selalu berpikir, kalau aku sama sekali tidak bisa melupakannya. tapi kayaknya tidak juga, karena untuk sepersekian jam aku melupakannya dan memfokuskan diriku untuk membaca ayat kursi sebanyak-banyaknya saking takutnya pas naik diangkot untuk pulang ke rumah tadi malam. saat itu kira-kira pukul sebelas malam. jarang banget angkot yang lewat, eh... sekalinya lewat, isinya cowok semua plus merokok lagi. oh... God!!!! aku takut. sumpah, aku nggak mau lagi naik angkot sendirian, malam-malam pula.
AKU TIDAK MAUUUUUU!!!!!!!!
aku takut kalau cowok-cowok yang kurang lebih berjumlah delapan orang itu berniat untuk mencelakakanku. tampangnya sangar-sangar pula. ihh ngeri banget deh pokoknya.
"Ade', alergi asap rokok yah?" Kata seseorang.
aku bergeming dan melemparkan senyum tipis. sepertinya mereka baik.
hehehehehehe....
atau aku saja yang terlalu berburuk sangka?


well, all of all, aku tetap seneng banget bisa kumpul bareng Echa dan Didi. kapan-kapan ketemuan lagi yah...
dan khusus buat didi2, sering-sering aja nraktirnya. hehehehe
READ MORE...


up