Super Duper my final Exam


Sewaktu Mr. Yasser bilang kalau orang dari Singapore yang akan langsung mengawas final exam nanti, aku langsung deg-deg ser tidak karuan. Really? Kurang lebih dua orang yang akan datang, dan yang akan datang adalah kepala GCS sendiri, tambah MR. Yasser. Are you sure? Aku lemas. Aku tidak bisa membayangkan kalau mereka datang jauh-jauh dari Singapore, dengan biaya pesawat, hotel, etc. yang bisa dibilang tidak murah, hanya untuk mengawasi ujian kami yang cuman bertujuh orang. Sama sekali tidak ada ruang untuk menyontek, tidak ada ruang untuk berdiskusi, hanya mengandalkan diri sendiri. Aku stress… stress berat… mana tugas-tugas dari dosen menumpuk dan mesti diselesaiin sebelum orang Singapore itu datang. Busyeeeet….

Tenang avrilblue…. Calm down…

Oke, aku cuman berpikir untuk menyelesaikan semua tugas secepat dan seterbaik mungkin. Well, itulah aku… selalu ingin memberikan yang terbaik yang ku punya. Aku bekerja keras menyelesaikan tugas enam bab mata kuliah computer system fundamental dan architecture, belum lagi membuat kode java yang sama sekali tidak boleh ada error… (dari awal aku memang paling lemah di java), dan yang terakhir… tugas gampang-gampang susah dari Mrs. Maya… membuat database dari review 1 sampe 3. BUSYET! Rasanya pengin banget berteriak. Tapi deadline makin mendekat, orang Singapore itu sebentar lagi akan datang, dan tekanan semakin kuat… aku kolaps… kena tifus…

Tuhan, apalagi ini? Kena tifus saat aku mau ujian? Harus istirahat full di atas tempat tidur, gak boleh banyak bergerak apalagi banyak berpikir… bagaimana cara aku belajar????!!!!!!

Bayangin… selama seminggu makan bubur, minum banyak-banyak air putih dan berusaha menjauhkan pikiranku dari final exam supaya tidak stress….itu Bukan aku banget. Apa yang akan ku jawab di ujianku nanti?????

Miss Kiki nelepon, Mr. Yasser nelepon, semua orang menelepon cumin pengin mastiin kalau aku bisa hadir di final exam nanti. Betapa perhatian mereka…

Dan disinilah aku sekarang… berhasil melewati final exam dengan soal English dan jawaban English pula. Orang Singapore yang datang itu adalah Mr. William Go dan Mr. Tony. Oke biar aku deskripsikan kedua dosen nan jauh di sana itu.

Mr. William Go perawakannya seperti principle-principle biasanya, perut rada buncit, rambut menipis, pakai kacamata, dan kulit kuning langsat. Dari caranya bicara, aku menarik kesimpulan kalau dia berasal dari china… meski englishnya lancar, tapi aku kenal aksen cina itu…

Beda lagi dengan Mr. Tony, perawakannya hampir mirip dengan Mr. Go, cuman rambutnya tebal hitam dan tidak pake kacamata, aksennya mirip aksen inggris, tetapi wajahnya lebih mirip orang… duh… aku gak tau orang apa… belasteran gitu deh.

But at least, yang aku suka dari kedua dosenku ini adalah… mereka super duper ramah… kata-katanya sopan seakan-akan kami semua ini adalah mahasiswa terbaiknya, mereka mensupport kami untuk menghadapi ujian-ujian besok, and wish us luck. Entalah… mungkin karena melihat senyum manisku yang baru sembuh dari tifus yang membuat mereka lembut begitu… (Jangan percaya kalimat yang ini… narsis doang!)

Mr. Tony memberi kartu mahasiswa kepada kami sedangkan Mr. Go memberi kami sebuah kalender dengan lambang GCSS (Genetic Computer School Singapore). Well, simple… but I really-really speechless.

Sayangnya Mr. Go harus pulang besok sore, jadi kami tidak bisa foto bareng dengan Mr. Go pada hari terakhir ujian…
Entahlah… aku merasa perasaanku campur aduk selama empat hari itu. Senang bisa ketemu kedua dosen singaporeku itu, senang bisa mengerjakan ujian office application, computer system, and PTJ dengan mengerahkan seluruh kemampuan terbaikku. Mau remedial… urusan belakang…, senang bisa foto bareng, dan sedih karena soalnya susah-susah… Fiuh!
3 banding 1... lebih banyak senengx dong...

0 komentar:

Posting Komentar


up