My Prince Charming

aku tau seberapa sulit jalan yang aku tempuh hingga akhirnya aku bisa merasakan hal ini untuk yang pertama kalinya. aku ingat, setelah keempat kalinya aku mencoba, aku mulai merasa takut, tidak percaya diri, dan selalu ingin tampil sempurna, selalu ada, agar mereka yang ada di sisiku saat itu tidak pergi meninggalkanku.
tapi ternyata apapun yang aku lakukan, tidak akan pernah mengubah takdir. never ever.

till I found my own destiny, him, my prince charming.

dia selalu bilang kalau dia adalah pangeran kodok saat aku memanggilnya my prince charming, dan dia selalu menyebutku tuan putri. tidak sadarkah ia bahwa akulah yang merasa sebagai putri kodok?

aku ingat bagaimana derasnya airmataku mengalir pada cowok-cowok yang sebelumnya. dikhianati, dibohongi, bahkan sampai ada yang mencuri barang-barangku. damn it!!

well, jika aku harus merasakan semua kepahitan itu agar bisa bersama dengannya seperti sekarang ini, it’s ok.


pertama kalinya dalam hidupku, aku diperlakukan sebagai ratu.
dan aku berharap ini akan berlangsung selama waktuku dan waktunya.

dia selalu mengatakan bahkan meng-sms dengan hal yang sama yang selalu membuat air mataku menitik haru, “Mine (panggilan sayangku)… aku betul-betul sayang kamu. aku nggak mau kehilangan kamu. hanya kamu yang ku sayang. please don’t leave me. I really love u mine. do you know I’m a lucky man? cause I have u sayang. only you in my heart. I need you. trust me sayang.”

belum lagi perhatiannya, rasa cemburunya yang seksi, perlindungannya, candaannya yang menghiasi hari-hariku, tangannya yang menyeka airmataku, dan kata-katanya yang ingin menghabiskan waktu hingga kakek-nenek denganku, ingin punya anak segudang, punya keluarga yang bahagia, aku bisa merasakan keseriusan itu dari suara dan sorot matanya. dia membuatku bebas menjadi diriku sendiri.

mungkin aku terlalu larut dengan perasaan. tapi aku sungguh bahagia Tuhan. aku hanya ingin bilang, "I’m a lucky girl”.

0 komentar:

Posting Komentar


up