Harry Potter and The Half-Blood Prince


Akhirnya… akhirnya… akhirnya… film yang sudah aku tunggu2 sejak lama tayang juga di bioskop Indonesia. Apalagi kalau bukan Harry Potter and the Half-Blood Prince. Bela-belain nonton pada tayangan perdana, untung aja tiketnya gak kehabisan. Well, film ini bercerita tentang tahun ke-6 Harry bersekolah di Hogwarts dan segala macam petualangan2 seru yang terjadi di dalamnya. Harry (Daniel Radcliffe) terlihat lebih, lebih dewasa, dan lebih ‘cowok’ di film ini. Mmm… I love it.

Aku suka openingnya. Sewaktu para death eater terbang di negeri para muggle. Aku suka efek dan teknik pengambilan gambarnya. Tapi aku benci saat Harry merayu pelayan kulit hitam sewaktu membaca Koran di sebuah kafe. Huff… *jealous*

Aku suka sewaktu Ron menyebut nama Hermoeni sewaktu di sakit. Rasanya pasti sangat menakjubkan kalau orang yang kita sukai menyebut nama kita, right?

Aku suka sewaktu Ginny menyuruh Harry menutup matanya dan menciumnya. Rasanya pasti deg-deg ser tuh…

Aku suka sewaktu Hermoine menangis di pundak Harry. Pengeeeeeeen….

Aku suka sewaktu Ron berhasil menghalau semua bola agar tidak masuk ke gawangnya pada pertandingan quiditch. Well, aku tidak menganggap Ron terlalu ganteng, tapi… melihat gayanya waktu itu, aku merasa dia cukup cool.

Aku suka sewaktu Hermoine membisikkan mantra confundus (kalo tidak salah) agar gawang Cormuc bisa kebobolan.

Aku juga suka sewaktu Harry menolong Ginny dan berusaha melindunginya dari serangan para death eater.

Kenapa sih Dumbledore harus mati??? Kita kehilangan wise man… aku sempat nangis sewaktu Dumbledore tetap berusaha menyelamatkan Harry dari zombie air yang berusaha untuk membunuhnya, padahal dirinya sendiri lemah karena habis menegak racun.

Kok aku lihat-lihat… aku rasa-rasa… aku raba-raba… Draco mirip yah ama hritik roshan. Tau gak hritik roshan? Itu tuh aktor bollywood Koi Mil gaya…

:)lucu banget waktu Lavender memanggil Ron dengan panggilan “my won won”, hehehehe… lucu aja dengarnya.

Yang paling aku sebelin di film ini, eh… horcrux yang Harry dapat ternyata palsu, padahal Dumbledore udah capek-capek minum tuh racun…

Saat film telah habis diputar, satu hal yang aku ucapkan dalam hati dan aku sangat mensyukurinya, “Untung saja aku dah baca buku yang ke-7nya.”

NB: Rasanya pengen cepat nonton Harry Potter 7 nih, tapi kalo dipikir2, aku gak mau jg Harry Potter the series abis *dilema*

0 komentar:

Posting Komentar


up