Kal Ho Naa Ho; Pengorbanan Cinta


Malam ini aku menangis untuk satu film India yang entah sudah berapa kali aku nonton, Kal Ho Naa Ho –mungkin hari esok tidak ada lagi. Aku menangis terharu, menangis bahagia, sekaligus menangis karena sedih. Akting Shah Rukh Khan dalam film ini benar-benar membuatku terenyuh. Aku suka banget akting SRK di film ini. Hwah… semakin tua semakin ganteng aja. Hahaha…

Naina (Pretty Zinta) seorang gadis kesepian yang memendam amarah di dalam hatinya. Ia merasa dunia tidak adil padanya, ayahnya meninggal karena bunuh diri di saat Naina membutuhkannya, Jennifer (ibunya) dan Lajjo (neneknya) selalu saja bertengkar dan membuat hari-harinya berantakan, Restoran yang dikelola oleh Jennifer terancam bangkrut, belum lagi masalah adiknya perempuannya –Gia- yang dibenci nenek. Semua itu membuatnya muak. Naina bahkan sudah lupa bagaimana caranya tersenyum.


Sampai Aman (Shah Rukh Khan) datang dan mengubah hidupnya 180 derajat. Aman seorang pria ceria, datang sebagai tetangga Naina dan segera mengubah segalanya dengan keriangannya dan semangat dalam hidup. Dialah yang memiliki andil besar dalam melukis senyum indah di bibir Naina.
Aku suka banget lihat SRK dari samping

Naina jatuh cinta kepada Aman. Begitu pun Aman. Tapi ia berusaha menutupinya dan menolak cinta Naina. Tidak. Itu tidak mungkin terjadi. Karena Aman tau, umurnya tidak akan lama lagi. Penyakit jantungnya sudah semakin parah.

Sementara di sisi lain, Rohit (Saif Ali Khan) –sahabat Naina- ternyata menaruh hati kepada Naina, ia meminta Aman untuk membantunya. Aman menyetujuinya, berusaha sekuat tenaga agar Naina melupakannya dan beralih mencintai Rohit, ia mengesampingkan patah hati yang ia rasakan, ia hanya ingin melihat Naina bahagia, dan menurutnya, Naina akan bahagia bersama Rohit. Well, Aman berhasil. Naina menikah dengan Rohit.

Aku sedih saat Aman berbohong kalau ia menikah dengan Priya (Dokter pribadinya) agar membuat Naina patah hati.

Aku terharu saat Aman membaca diary Rohit yang berisi rasa kagum, rasa ingin memiliki, dan rasa cinta yang teramat dalam yang diungkapkannya kepada Naina di saat Naina berlari pergi. Naina berbalik dan berlari memeluk Rohit. Padahal apa yang diucapkan Aman sama sekali tidak ada di diary itu. Itu adalah kata hatinya.

Aku sedih, terharu, dan bahagia sewaktu Aman bilang, “Berjanjilah, kini dia bisa jadi milikmu, tapi di kehidupan mendatang, Naina adalah milikku.”
Itu kalimat yang Aman ucapkan kepada Rohit, yang juga disaksikan Naina dengan tangis dari kaca kecil pintu kamar dimana Aman menghembuskan napas terakhirnya.


I : Kau mencintainya kan?
A : Siapa bu? Aku tidak mencintainya Bu. Aku tidak mencintai Naina.
I : kapan Ibu bilang Naina?
A : AKU TIDAK MENCINTAI NAINA!!
I : Kau tidak bisa berbohong pada Ibu, Aman. Tidak bisa.
A : Bagaimana aku bisa berterus terang kepada Naina, kalau kepada Ibu saja kau tidak bisa mengatakannya? Apa aku harus bilang kalau untuk pertama kali hati ini merasakan cinta? Apa aku harus bilang kalau untuk pertama kali jantung ini bernapas untuk cinta. aku jatuh cinta padanya ibu. Cinta memang sungguh menenangkan. Tapi tetap saja, jantungku
tidak kuat, Bu. Jantungku lemah. Apa aku harus bilang kalau Priya bukan istriku tetapi dia adalah Dokter yang merawatku siang-malam hanya untuk memastikan keadaanku dalam kondisi baik-baik saja? Apa aku harus bilang kalau aku akan… akan… Aku sekarat, Ibu.
I = Ibu; A = Aman. Ini percakapan mereka sesaat setelah Naina pergi dari rumah Aman saat ia hendak menyatakan cintanya kepada Aman.

Oh my God, ini adegan yang benar-benar… entahlah, aku hanya tidak bisa membayangkan bagaimana Aman berusaha keras untuk tidak mematahkan hati Naina lebih dalam. Dia akan menjadi teman terbaik Naina yang pernah ada. Dia akan selalu berada di samping Naina, kapanpun Naina membutuhkannya. Begitulah caranya mencintai Naina. Whatalovelydeepstory.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

knpa gk detail sieh critanya kan seruuuuuuuuuu!!!!!!!!!!!

Posting Komentar


up